PENGANTAR EDITORIAL Dalam aspek keilmuan desain komunikasi visual, artikel dalam terbitan SRJD kali ini menyoroti aspek penting dari bidang ini, yaitu mengenai Identitas, Etika dan Teknologi. Dalam hal identitas, penulisan ini menunjukkan peran kunci desain grafis dalam membentuk persepsi publik dan identitas kolektif yang memberikan contoh penting tentang bagaimana desain dapat digunakan untuk mempengaruhi dan menceritakan narasi urban. Sedangkan mengenai etika keprofesian, studi kasus ini membuka diskusi tentang bagaimana pendidikan desain grafis harus mencakup aspek-aspek etis untuk mempersiapkan desainer yang bertanggung jawab.  Keilmuan desain komunikasi visual juga selalu berhadapan dengan peluang baru dalam teknologi, dalam riset ini sangat menunjukan bahwa pengembangan kearah digital art dalam produksi video game dan aktivitas berbasis screen memainkan peran vital dalam menciptakan pengalaman imersif yang mendidik. Riset-riset ini menunjukkan betapa pentingnya desain komunikasi visual dalam berbagai aspek kehidupan modern dan bagaimana desainer dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam masyarakat dan industri.  Sementara itu, artikel-artikel desain interior dan produk disini mengangkat dua isu utama yaitu: kearifan lokal pada produk interior dan kajian-kajian mengenai preferensi pengguna sebagai strategi pengembangan inovasi lingkungan binaan yang terus berkembang dan berevolusi. Riset mengenai isu kearifan lokal diharapkan mampu menjadi referensi bagi strategi pemanfaatan pengetahuan tradisi lokal untuk keberlanjutan, penjagaan keseimbangan manusia dan alam, yang juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi masyarakat setempat. Riset-riset semacam ini amat dibutuhkan terutama dalam pembangunan keberlanjutan untuk membangun pertumbuhan ekonomi dan inovasi, pemberdayaan masyarakat terutama kaum wanita dan generasi muda, serta mengurangi kesenjangan masyarakat. Sementara itu, riset mengenai needs & wants yang terus berubah akan mendukung inovasi yang tak hanya melulu berfokus pada trend, namun juga bersifat humanis.  

DOI: https://doi.org/10.28932/srjd.v8i1

Diterbitkan: 2024-01-31