PENGANTAR EDITORIAL Pasca gelombang pandemi COVID-19, terjadi beberapa perubahan pada fokus perhatian desain interior, antaralain penekanan pada pentingnya menyeimbangkan aktivitas manusia dengan lingkungan alam untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan manusia yang berkelanjutan. Beberapa artikel pada terbitan kali ini mengulas seputar isu penerapan lingkungan yang lebih sehat seperti upaya mengatasi kerumunan di ruang publik, perencanaan ruang publik yang menjamin sosiabilitas pada bangunan kosong, serta peranan soundscape dalam membentuk sense of place.  Sama halnya dalam bidang fashion design, penekanan fokus pada keseimbangan alam juga melatarbelakangi penelitian pemanfaatan limbah kopi sebagai zat pewarna tekstil yang ramah lingkungan.  Sementara itu, dalam bidang desain komunikasi visual, permasalahan tentang merek atau brand terkait kesesuaian dan relevansi dari identitas atau citra mereka, dianalisa dari segi estetika,  sehingga apa yang hendak disampaikan kepada publik merupakan sebuah representasi yang sesuai bagi audien.  Dalam artikel berikutnya, pemaparan mengenai proses perancangan komunikasi dalam sebuah media video dikaitkan juga dengan proses kreatif secara visual, yang kemudian menjadi benang merah visual dalam rangkaian video yang dikirim oleh pemirsa. Proses perancangan yang melibatkan audien seperti ini dikenal dengan istilah participatory design., dimana audien diundang untuk berpartisipasi dalam proses perancangan, memberikan masukan, dan berkolaborasi dengan desainer dan pemusik. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk menciptakan luaran atau solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan, harapan, dan pengalaman audien.    (Andriyanto Wibisono, HDII Jawa Barat, R.A. Dita Saraswati, ADGI)

DOI: https://doi.org/10.28932/srjd.v7i2

Diterbitkan: 2023-11-01