Analisis Kurva IDF (Intensity-Duration-Frequency) DAS Ibu Kota Negara (IKN)

Penulis

  • Azarya Bees Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Widya Mandira, Kota Kupang, 85361, Indonesia
  • Ni Made Candra Partarini Direktorat Sumber Daya Air, Kementrian PPN/Bappenas, Jakarta, 10310, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.28932/jts.v20i1.6500

Kata Kunci:

Banjir, IDF, IKN, Mononobe, Sherman

Abstrak

Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur merupakan kawasan strategis yang diproyeksikan sebagai ibu kota Negara Indonesia yang baru, oleh karena itu dibutuhkan infrastruktur sumber daya air untuk mendukung pembangunan yang ada di IKN.  Analisis Intensity-Duration-Frequency curve (kurva IDF) pada daerah aliran sungai (DAS) IKN diharapkan mampu memperkirakan besaran intensitas hujan dengan berbagai kala ulang untuk mendesain berbagai jenis bangunan air seperti drainase, gorong-gorong, dan kanal banjir. Data hujan yang berupa data harian menjadi pertimbangan untuk melakukan analisis kurva IDF menggunakan persamaan Mononobe dan persamaan Sherman. Distribusi curah hujan pada DAS IKN mengikuti distribusi Log-Normal dan menghasilkan nilai curah hujan rancangan dengan berbagai kala ulang seperti 2, 5, dan 10 tahun. Trend intensitas hujan pada DAS IKN menunjukkan bahwa intensitas hujan menurun seiring dengan bertambahnya durasi hujan. Persamaan Sherman diketahui memberikan nilai intensitas hujan yang lebih tinggi dari persamaan Mononobe pada durasi pendek yaitu kurang dari dua jam sedangkan untuk durasi lebih dari dua jam terjadi sebaliknya. Intensitas curah hujan maksimum sebesar 419,67 mm/jam pada kala ulang 100 tahum pada durasi 5 menit atau 0,083 jam. Intensitas minimum terdapat pada durasi 5 jam dengan kala ulang 1,1 tahun sebesar 7,74 mm/jam. Sedangkan hasil analisis dengan pendekatan Sherman, dengan kala ulang dan durasi yang sama, diperoleh nilai maksimum 231,42 mm/jam dan nilai minimum 10,88 mm/jam.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Al-Wagdany, A. S. (2020). Intensity-Duration-Frequency Curve Derivation from Different Rain Gauge Records. Journal of King Saud University-Science, 32(8), 3421-3431.

Asih, A. S., & Habaita, G. T. (2013). Analisis Kurva IDF (Intensity-Duration-Frequency) DAS Gajahwong Yogyakarta. ReTII.

Astarini, A., Muliadi, M., & Adriat, R. 2022. Studi Perbandingan Metode Penentuan Intensitas Curah Hujan Berdasarkan Karakteristik Curah Hujan Kalimantan Barat. Prisma Fisika, 10 (1), 1-7.

Fajrian, D. A., Sari, K. E., & Sutikno, F. R. (2023). Studi Ketahanan Air dengan Konsep Sponge City (Studi Kasus: Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang). Planning for Urban Region and Environment Journal (PURE), 12(1), 221-232.

Fauziyah, S., Sobriyah, S., & Susilowati, S. (2013). Analisis Karakteristik dan Intensitas Hujan Kota Surakarta. Matriks Teknik Sipil, 1(2).

Kamiana, I Made. 2012. Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Yogyakarta: Graha Ilmu

Noor, M., Ismail, T., Shahid, S., Asaduzzam, Md., Dewan, A. 2022. Projection of Rainfall Intensity-Duration-Frequency Curves at Ungauged Location Under Climate Change Scenarios. Sustainable Cities and Society, 83. Doi: https://doi.org/10.1016/j.scs.2022.103951

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-04-01

Cara Mengutip

Bees, A., & Partarini , N. M. C. . (2024). Analisis Kurva IDF (Intensity-Duration-Frequency) DAS Ibu Kota Negara (IKN). Jurnal Teknik Sipil, 20(1), 01–11. https://doi.org/10.28932/jts.v20i1.6500