Analisis Kapasitas dan Stabilitas pada Kegagalan Bendung Cipamingkis, Jawa Barat

Penulis

  • Tri Octaviani Sihombing Universitas Pattimura
  • Olga Catherina Pattipawaej Universitas Kristen Maranatha
  • Monica Rina Tutkey Universitas Pattimura

DOI:

https://doi.org/10.28932/jts.v19i1.5958

Kata Kunci:

Analisis, Kapasitas, Kegagalan Bendung, Stabilitas

Abstrak

Salah satu upaya pengelolaan air yang dapat dilakukan adalah dengan pembangunan bendung. Aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pembuatannya adalah kapasitas dan stabilitas. Bendung Cipamingkis dibangun pada tahun 1980 dan merupakan infrastruktur yang vital karena mengairi ± 7.508 hektar sawah yang berada pada Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas bendung untuk kemudian dihitung stabilitasnya. Melalui perhitungan diketahui stabilitas bendung pada waktu kondisi muka air normal adalah aman terhadap guling dengan faktor keamanan 3,80 lebih besar dari 1,5 untuk guling dengan gempa dan faktor keamanan 10,8 lebih besar dari 1,5 untuk guling tanpa gempa. Dalam kondisi muka air normal, bendung diketahui aman terhadap geser dengan faktor keamanan 1,56 lebih besar dari 1,1 untuk geser dengan gempa dan faktor keamanan 2,99 lebih besar dari 1,3 untuk geser tanpa gempa. Pada kondisi air banjir, stabilitas bendung adalah aman terhadap guling dengan faktor keamanan 1,67 lebih besar dari 1,5 dengan gempa dan faktor keamanan 2,38 lebih besar dari 1,5 untuk guling tanpa gempa. Demikian stabilitas bendung terhadap geser diketahui aman dengan faktor keamanan 1,68 lebih besar dari 1,1 untuk geser dengan gempa dan faktor keamanan 3,11 lebih besar dari 1.3 untuk geser tanpa gempa. Kapasitas bendung menggunakan kala ulang 50 tahun yaitu 1647,44 m3/detik sebagai desain debit ideal dan untuk kala ulang 100 tahun yaitu 1859,36 m3/detik.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Afrian F., dkk. (2016). Analisis Stabilitas Bendung (Studi Kasus: Bendung Tamiang). Jom FTEKNIK, 3(2), 1-11.

Bargess Moch. Fadhli, Cindrawaty Lesmana, dkk. (2009). Analisis Struktur Bendung Dengan Metode Elemen Hingga. Jurnal Teknik Sipil. 5 (1), 1-21.

Sadono Kresno W., dkk., 2017, Analisis Geologi Teknik Pada Kegagalan Bendung Cipamingkis, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Proceeding Nasional Kebumian ke-10, Grha Sabha Pramana, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, September 13-14, 190-201.

Siagian, Trisnafia. 2012. Evaluasi Hidrolis Bendung Lama Terhadap Rencana Bendung Baru pada Bendung Timbang Lawan di Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara

Sri Harto Br. (2003). Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta

Standar Perencanaan Irigasi KP-01, Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi.

Standar Perencanaan Irigasi KP-02, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (Head Works).

Standar Perencanaan Irigasi KP-04, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan.

Tallar Robby, Ivan. (2020). Studi Eksperimental Pengaruh Blok-Halang Pada Lantai Kolam Pada Lantai Kolam Olak Bendung Terhadap Penggerusan Lokal, Jurnal Teknik Sipil, 16(2), 134-192.

Triatmodjo, Bambang. (2008). Hidrologi Terapan, Beta Offset, Jakarta.

Tri, Sihombing. (2010). Kontrol Perhitungan Stabilitas Bendung Proyek Irigasi Sungai Ular Kabupaten Serdang Berdagai. Politeknik Negeri Medan

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-04-01

Cara Mengutip

Sihombing, T. O., Pattipawaej , O. C. ., & Tutkey , M. R. . (2023). Analisis Kapasitas dan Stabilitas pada Kegagalan Bendung Cipamingkis, Jawa Barat. Jurnal Teknik Sipil, 19(1), 128–145. https://doi.org/10.28932/jts.v19i1.5958