https://journal.maranatha.edu/index.php/sod/issue/feedSONDE (Sound of Dentistry)2022-08-28T07:32:48+00:00Administratorsonde.jurnal@dent.maranatha.eduOpen Journal Systems<p>SONDE (Sound of Dentistry) is an open access journal under management of Faculty of Dentistry Maranatha Christian University which present original research articles, review articles, and case report that sounding the innovation and recent development in dentistry. SONDE is covering all area of dentistry, including oral biology; dental material science and technology; oral and maxillofacial surgery; pedodontics; dental public health, epidemiology, preventive and community dentistry; conservative dentistry; periodontics; prosthodontics; orthodontics; oral medicine; dentomaxillofacial radiology; forensic dentistry as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach. We accept publication in Bahasa Indonesia or English. The publication biannually published online on March and September each year.<br>ISSN : <a href="http://u.lipi.go.id/1440122069">2460-8580</a> ; e-ISSN : <a href="http://u.lipi.go.id/1562203785">2685-1822</a></p>https://journal.maranatha.edu/index.php/sod/article/view/3362Perbandingan Volume dan pH Saliva setelah Menggunakan Obat Kumur Beralkohol dengan Non-Alkohol pada Pengguna Alat Ortodonti Cekat2022-06-08T04:09:33+00:00Hanadhifa Luqyana BivriandoHanadhifalb@gmail.com<p>Perawatan ortodonti khususnya penggunaan alat ortodontik cekat dapat meningkatkan retensi plak dalam rongga mulut. Salah satu cara untuk mengurangi plak adalah dengan melakukan kontrol plak yaitu dengan obat kumur. Berdasarkan kandungannya, obat kumur terdiri dari dua jenis yaitu mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol yang dapat mempengaruhi saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan volume dan pH saliva setelah berkumur dengan obat kumur beralkohol dengan tidak mengandung alkohol. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimental semu. Sampel penelitian diambil secara <em>total sampling</em>. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa dan dokter gigi muda Program Studi Kedokteran gigi Universitas Jenderal Achmad Yani yang menggunakan alat ortodonti cekat dengan sampel 48 responden yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Responden diinstruksikan untuk berkumur dengan obat kumur selama 30 detik sebanyak 20 ml setelah menyikat gigi di pagi hari dan sebelum tidur selama 7 hari. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel saliva adalah <em>spitting method. </em>Data volume dan pH saliva dianalisis secara statistik menggunakan uji <em>Mann-Whitney</em>. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan antara obat kumur mengandung alkohol dengan tidak mengandung alkohol terhadap volume saliva (p=0.003) dan terdapat peningkatan yang signifikan antara obat kumur mengandung alkohol dengan tidak mengandung alkohol terhadap pH saliva (p=0.000). Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kandungan obat kumur mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol dapat mempengaruhi volume dan pH saliva.</p>2022-08-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 SONDE (Sound of Dentistry)https://journal.maranatha.edu/index.php/sod/article/view/3461Perbandingan Efektivitas Berkumur Dengan Chlorhexidine dan Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Penurunan Indeks Plak Pasien Pengguna Alat Ortodontik Cekat2022-08-28T07:32:48+00:00Henry Yonatan Mandalashenry.yonatan@dent.maranatha.eduPriscilla Princess Viandopriscillaviando@gmail.comKen Edinatakenedinata@gmail.com<p>Penempatan alat ortodontik cekat pada permukaan gigi menyebabkan bertambahnya daerah retensi plak. Plak dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi disertai dengan penggunaan obat kumur untuk membersihkan daerah yang tidak dapat terjangkau oleh sikat gigi. Obat kumur yang sering digunakan adalah <em>chlorhexidine</em>, namun bahan ini memilki beberapa efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang seperti pembentukan kalkulus, deskuamasi mukosa oral serta pewarnaan gigi. Dengan adanya efek samping yang dirasakan, banyak orang mulai menggunakan bahan herbal sebagai alternatifnya. Salah satu bahan herbal yang digunakan adalah teh hijau (<em>Camellia sinensis</em>). Penggunaan teh hijau sebagai bahan kumur memberikan beberapa manfaat seperti mencegah karies gigi serta menghambat pembentukan plak gigi.</p> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas berkumur dengan <em>chlorhexidine</em> dan seduhan teh hijau terhadap indeks plak pasien pengguna alat ortodontik cekat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan <em>single blind experiment</em> disertai <em>pre-test</em> <em>and post-test design</em> dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang.</p> <p>Uji efektivitas bahan kumur diuji melalui <em>independent t-test </em>dengan hasil persentase efektivitas teh hijau terhadap penurunan indeks plak sebesar 30,56% dan persentase efektivitas <em>chlorhexidine</em> terhadap penurunan indeks plak sebesar 56,37% (p = 0,0053). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara penggunaan teh hijau dan <em>chlorhexidine</em> dalam menurunkan indeks plak pasien pengguna ortodontik cekat dengan nilai persentase efektivitas <em>chlorhexidine</em> lebih tinggi</p>2022-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 SONDE (Sound of Dentistry)https://journal.maranatha.edu/index.php/sod/article/view/3471Tingkat Stres Anak 6-8 Tahun Dalam Perawatan Gigi di RSGM Universitas Kristen Maranatha2022-06-22T14:35:46+00:00Angeline Deboraangeline.debora@yahoo.comLie Fun Funliefunfun@gmail.comLinda Sari Sembiringlinda.ss@dent.maranatha.edu<p><em>Dental care is a stressful event for children or adults. Fear of dentists and dental care has been seen as a major barrier in providing quality dental services. Fearful patients will avoid dental care and oral hygiene. School-age children need more intensive dental care because at that age there is a change of teeth and the growth of new teeth. However, dental care in children can cause stress, because they are afraid to face the dentist, the equipment used, the procedures, and so on.</em> <em>The purpose of this study was to describe the stress level of children 6-8 years in dental care at RSGM Maranatha Christian University. Sampling in this study uses non-probability sampling techniques and using accidental sampling. This study uses descriptive analytic research design and questionnaire data collection techniques. Subjects in this study were 71 patients aged 6-8 years. The results showed low stress levels in dental care including waiting to be called by a dentist (90.1%), dental examination (94.4%), dental fillings (86.5%), tooth extraction (79.3%). The value of the pulse rate in dental care which includes waiting to be called by a dentist, dental examination, dental fillings, tooth extraction has an average of 95.7 beats per minute (BPM) which is classified as normal. Based on visits, subjects who are old or new visitors alike experience relatively low stress.</em> <em>The conclusion of this study is that at the age of 6 and 7 years found more stress than at the age of 8 years. The pulse rate is normal but tends to increase during tooth extraction and the most common symptom experienced is cold palms.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: dental care; pulse rate; stress level</em></p>2022-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 SONDE (Sound of Dentistry)