@article{Suhardiman_Ginting_Herman_2019, title={Pengaruh Jarak Antara Elemen Batang Tekan Ganda Terhadap Kuat Tekan}, volume={7}, url={https://journal.maranatha.edu/index.php/jts/article/view/1337}, DOI={10.28932/jts.v7i1.1337}, abstractNote={<p>Kayu sering digunakan sebagai batang tekan pada kuda-kuda dan kolom. Untuk mendukung beban<br>besar dibutuhkan dimensi batang tekan tunggal cukup besar. Batang tekan tunggal dapat diganti<br>dengan batang tekan ganda yang terdiri dari dua atau lebih elemen batang yang digabung menjadi<br>satu kesatuan. Jarak antara elemen mengakibatkan bertambah besarnya momen inersia terhadap<br>sumbu bebas bahan yang berada diantara kedua tampang elemen tersebut. Secara teoritis semakin<br>jauh jarak antara akan meningkatkan daya dukung, tetapi semakin tidak terjamin kerja sama antara<br>elemen-elemen sebagai satu kesatuan. Berdasarkan PKKI 1961 besarnya jarak antara ? 2 kali<br>tebal elemen batang tekan. Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan penelitian tentang<br>pengaruh jarak antara elemen batang tekan ganda terhadap kuat tekan. Penelitian ini menggunakan<br>kayu Keruing dengan dimensi 2 x 3/10 panjang 2 m. Jarak antara elemen batang tekan ganda yang<br>digunakan adalah 0, 1.5, 3, 4.5 dan 6 cm. Jumlah benda uji setiap variasi jarak antara 1 buah,<br>dengan total benda uji sebanyak 5 buah. Hubungan antara elemen batang tekan ganda<br>menggunakan alat sambung baut. Kondisi ujung-ujung benda uji berupa sendi. Pembebabanan<br>yang diberikan adalah beban sentris yang diberi secara bertahap. Dari hasil pengujian ini akan<br>didapat data beban dan lendutan. Sebelum dilakukan pengujian batang tekan ganda terlebih dahulu<br>dilakukan pengujian specimen batang tekan kayu Keruing dengan ukuran 5 x 5 x 20 cm sebanyak<br>5 buah. Dari hasil penelitian ini didapat tegangan tekan rata-rata kayu Keruing sebesar 377,144<br>kg/cm2. Kuat tekan batang ganda maksimum terjadi pada jarak antara 1,5 kali tebal kayu atau 4,5<br>cm. Pada jarak antara batang tekan ganda 2 kali tebal kayu atau 6 cm mulai mengalami penurunan,<br>tetapi hasil ini masih lebih tinggi dari batang tekan ganda yang tanpa jarak antara. Hasil pengujian<br>batang tekan ganda lebih kecil dari hasil perhitungan teoritis dengan menggunakan tegangan<br>absolut yang didapat dari pengujian tekan specimen, dan lebih besar dari hasil perhitungan teoritis<br>dengan menggunakan tegangan ijin tekan kayu berdasarkan PKKI 1961. Dari hasil penelitian ini<br>tegangan ijin tekan pada PKKI 1961 aman untuk digunakan pada perhitungan batang tekan ganda.</p>}, number={1}, journal={Jurnal Teknik Sipil}, author={Suhardiman, Mudji and Ginting, Arusmalem and Herman, Herman}, year={2019}, month={Mar.}, pages={1–14} }