Pengaruh Fenomena ‘Sell In May and Go Away’ Terhadap Imbal Hasil dan Resiko Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia

Main Article Content

Safira Amalia Hapsari
Sumarsono Sumarsono

Abstract

Pasar saham mengenal adanya anomali, salah satunya adalah anomali musiman. Salah satu jenis  anomali musiman adalah fenomena ‘Sell in May and Go Away’, yaitu pada waktu pasar saham sedang bearish di bulan Mei sampai dengan Oktober, investor akan menjual equity portfolio yang dimilikinya pada bulan Mei dan akan berpindah investasi pada risk free asset sampai dengan bulan Oktober.  Pada bulan November sampai dengan April, pasar saham sedang mengalami bullish, pada rentang waktu bulan tersebut investor akan berpindah kembali investasinya ke equity portfolio untuk memperoleh keuntungan saat pasar sedang bullish. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fenomena ‘Sell in May and Go Away’ terhadap imbal hasil dan resiko sektor saham di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data indeks sektor saham harian dari bulan Mei 2013 sampai bulan Mei 2018 di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data indeks sektor saham harian  bulan Mei 2013 sampai dengan Mei 2018 di Bursa Efek Indonesia setelah disesuaikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena Sell in May and Go Away berpengaruh pada imbal hasil negative pada seluruh sektor dan yang signifikan terdapat pada sektor tertentu yaitu sektor saham pertanian dan sektor lain-lain. Sedangkan pengaruh fenomena Sell in May and Go Away ditemukan tidak signifikan terhadap resiko.
 
Kata Kunci : ‘Sell in May and Go Away’, Imbal Hasil, Resiko

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Hapsari, S. A., & Sumarsono, S. (2021). Pengaruh Fenomena ‘Sell In May and Go Away’ Terhadap Imbal Hasil dan Resiko Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia. Journal of Accounting, Finance, Taxation, and Auditing (JAFTA), 2(2), 109–124. https://doi.org/10.28932/jafta.v2i2.3278
Section
Articles